Barongsai, Tarian Yang Melegenda
"Perkembangan
Barongsai sebenarnya tergolong unik. Betapa tidak, tarian tradisional Cina yang
menyerupai singa ini bisa muncul dari dataran yang sama sekali tidak memiliki
populasi singa. Namun Cina mampu menjadi pusat arus berkembang nya kesenian Barongsai
yang cukup diminati oleh masyarakat di berbagai belahan dunia, tidak hanya dari
kalangan Tionghoa".
Sosok
singa yang selama bertahun-tahun hanyalah imajinasi semata bagi masyarakat
cina, membuat bentuk dan corak barongsai pun jauh dari wujud asli singa, namun
terkadang lebih menyerupai anjing yang bertanduk. Singa baru pertamakali hadir
di Cina ketika penguasa Irian dan Afganistan memberikan Singa kepada Raja-Raja
Cina sebagai barter dalam perdagangan.
Dalam
perjalanannya, Barongsai baru mulai populer di
zaman dinasti Selatan-Utara (Nan Bei) tahun 420-589 Masehi. Kepopuleran ini
terjadi karena pasukan dari raja Song Wen Di kewalahan menghadapi serangan
pasukan gajah raja Fan Yang dari negeri Lin Yi. Zhong Que salah seorang
panglima perang membuat tiruan boneka singa untuk mengusir pasukan raja Fan
itu. Uniknya tiruan boneka singa itu berhasil memukul mundur pasukan gajah raja
Fan Yang. Hingga pada akhirnya barongsai melegenda dizamannya hingga kini.
Kini,
barongsai tidak lagi hanya merupakan tarian kesenian yang digelar pada perayaan
tertentu saja di kalangan Tionghoa. Kesenian ini kian merambah luas hingga di
gemari dan dimainkan oleh orang-orang pribumi Indonesia. Hal ini nampak begitu
kontras terlihat ketika Barongsai ikut aktif dalam berbagai ajang perlombaan. Sebagian
diantaranya telah memetik segudang prestasi dan perhargaan baik di event lokal,
nasional bahkan kejuaraan dunia. Sebut saja salah satu diantaranya adalah PSMTI
yang telah meraih juara 1 pada pertandingan dunia yang digelar di Surabaya
tahun 2006 lalu.
Yang
menggembirakan, Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) pada bulan Februari
lalu menetapkan barongsai resmi menjadi salah satu cabang olahraga di Indonesia. Hal ini tidak
dicapai dengan mudah, berkat kegigihan dan perjuangan luar biasa dari kalangan
insan barongsai Indonesia, Federasi Olahraga Barongsai Indonesia (FOBI)
diterima sebagai salah satu anggota KONI dalam rapat yang berlangsung di Grand Preange, Bandung.
Barongsai
sebagai salah satu tarian kesenian tua dan melegenda ini patut kita angkat
salut. Tarian ini anak-anak hingga dewasa. Tarian tua yang mampu menunjukkan
eksistensi dan adaptasi yang luar biasa di pusaran modernisasi peradaban dunia.
Tarian yang masih tetap segar dan mampu mengundang decak kagum para
penikmatnya. Tarian yang terus hadir mewarnai dinamika dan corak peradaban dunia.
Recent Comments Widget