Breaking News:

Celebrity Gossip

World News

Barongsai, Tarian Yang Melegenda

"Perkembangan Barongsai sebenarnya tergolong unik. Betapa tidak, tarian tradisional Cina yang menyerupai singa ini bisa muncul dari dataran yang sama sekali tidak memiliki populasi singa. Namun Cina mampu menjadi pusat arus berkembang nya kesenian Barongsai yang cukup diminati oleh masyarakat di berbagai belahan dunia, tidak hanya dari kalangan Tionghoa".

Sosok singa yang selama bertahun-tahun hanyalah imajinasi semata bagi masyarakat cina, membuat bentuk dan corak barongsai pun jauh dari wujud asli singa, namun terkadang lebih menyerupai anjing yang bertanduk. Singa baru pertamakali hadir di Cina ketika penguasa Irian dan Afganistan memberikan Singa kepada Raja-Raja Cina sebagai barter dalam perdagangan.

Dalam perjalanannya, Barongsai baru mulai populer di zaman dinasti Selatan-Utara (Nan Bei) tahun 420-589 Masehi. Kepopuleran ini terjadi karena pasukan dari raja Song Wen Di kewalahan menghadapi serangan pasukan gajah raja Fan Yang dari negeri Lin Yi. Zhong Que salah seorang panglima perang membuat tiruan boneka singa untuk mengusir pasukan raja Fan itu. Uniknya tiruan boneka singa itu berhasil memukul mundur pasukan gajah raja Fan Yang. Hingga pada akhirnya barongsai melegenda dizamannya hingga kini.

Barongsai baru masuk ke Indonesia pada abad ke 17 ketika migrasi besar-besaran dari China Selatan. Sempat mencapai puncak kejayaannya ketika adanya perkumpulan Tiong Hoa Hwe Koa. Namun barongsai sempat vakum dan terhenti sama sekali ketika merebaknya situasi politik G30SPKI pada tahun 1965. Baru pada tahun 1998 pasca reformasi, kesenian barongsai bangkit kembali menunjukkan eksistensi nya dan berkembang pesat di berbagai penjuru Indonesia.  Bahkan, di salah satu ibu kota provinsi yang menerapkan Syariat Islam sekalipun yakni Banda Aceh cukup terbuka dan menyambut antusias pergelaran barongsai yang perkumpulan nya disana baru terbentuk dalam setahun terakhir ini.

Kini, barongsai tidak lagi hanya merupakan tarian kesenian yang digelar pada perayaan tertentu saja di kalangan Tionghoa. Kesenian ini kian merambah luas hingga di gemari dan dimainkan oleh orang-orang pribumi Indonesia. Hal ini nampak begitu kontras terlihat ketika Barongsai ikut aktif dalam berbagai ajang perlombaan. Sebagian diantaranya telah memetik segudang prestasi dan perhargaan baik di event lokal, nasional bahkan kejuaraan dunia. Sebut saja salah satu diantaranya adalah PSMTI yang telah meraih juara 1 pada pertandingan dunia yang digelar di Surabaya tahun 2006 lalu.

Yang menggembirakan, Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) pada bulan Februari lalu menetapkan barongsai resmi menjadi salah satu cabang olahraga di Indonesia. Hal ini tidak dicapai dengan mudah, berkat kegigihan dan perjuangan luar biasa dari kalangan insan barongsai Indonesia, Federasi Olahraga Barongsai Indonesia (FOBI) diterima sebagai salah satu anggota KONI dalam rapat yang berlangsung di Grand Preange, Bandung.

Barongsai sebagai salah satu tarian kesenian tua dan melegenda ini patut kita angkat salut. Tarian ini anak-anak hingga dewasa. Tarian tua yang mampu menunjukkan eksistensi dan adaptasi yang luar biasa di pusaran modernisasi peradaban dunia. Tarian yang masih tetap segar dan mampu mengundang decak kagum para penikmatnya. Tarian yang terus hadir mewarnai dinamika dan corak peradaban dunia.



   

Follow any responses to the RSS 2.0. Leave a response

0 comments for "Barongsai, Tarian Yang Melegenda"

Leave a reply