Breaking News:

Celebrity Gossip

World News

Museum Tsunami Aceh, Destinasi Edukatif yang Mengesankan




Jika pembaca deteksi-online ingin melakukan perjalanan wisata pada liburan bulan ini, tidak ada salahnya jika provinsi awal dimulainya kilometer 0 Indonesia yakni Provinsi Aceh menjadi salah satu pilihan destinasi wisata anda. Jika menyebut nama provinsi ini, mungkin akan terlintas beberapa tagline di pikiran kita seperti  kopi, syariat islam, konflik, tarian saman, mie aceh, gempa dan tsunami, leuser paru-paru dunia dan lainnya. Agar tagline ini tidak sekedar melintas di kepala kita dan kemudian berlalu, redaksi deteksi-online mencoba mengulas satu dari sekian tagline tersebut, yakni gempa dan tsunami.

Ada beberapa destinasi wisata gempa dan tsunami yang dapat anda kunjungi di daerah ini. Masing-masing diantaranya mempunyai cerita dan kesan yang berbeda, menyuguhkan edukasi yang berharga dan menjadi catatan pengalaman yang mengesankan untuk di bawa pulang. Selain anda juga dapat menyaksikan panorama alamnya yang begitu indah, masakan kulinernya yang nikmat, juga harumnya bunga kenanga dibeberapa ruas jalan sepanjang kota Banda Aceh dan Aceh Besar yang memberikan nuansa relaksasi alami tersendiri.

Berikut ini redaksi deteksi-online akan mengajak anda menelusuri satu dari beberapa destinasi wisata tsunami yang ada di daerah ini yakni Museum Tsunami Aceh. Museum ini berdiri di atas tanah seluas 2.500 meter persegi terletak di tengah kota Banda Aceh berdekatan dengan lapangan Blangbintang tempat replikasi pesawat Seulawah RI 1 di tempatkan, sehingga sangat mudah untuk dijangkau jika anda melakukan perjalanan ke ibu kota provinsi ini.
Sepintas, desain museum 4 lantai ini tampak begitu futusistik, seakan kita tidak percaya jika bangunan ini di desain oleh salah satu putra bangsa Indonesia yaitu Muhammad Ridwan Kamil, salah satu Dosen Arsitektur Intitut Teknologi Bandung (ITB). Jika dilihat dari bawah atau dari samping museum ini tampak menyerupai kapal pesiar yang sangat besar lengkap dengan cerobong asapnya. Tetapi jika dilihat dari atas, maka museum ini akan terlihat seperti pusaran gelombang tsunami yang berputar, sehingga begitu jelas menegaskan identitas museum ini sebagai museum Tsunami. Eksterior museum dengan ornament dekoratif berunsur transparansi anyaman bambu seakan merefleksikan keberagaman kebudayaan daerah ini. Selain gaya arsitektur yang megah dan unik, bangunan ini juga diklaim sebagai bangunan anti Tsunami.

Secara keseluruhan, dimulai dari tata bangunan museum, audio visual, alat peraga, foto, koleksi benda-benda bekas tsunami serta berbagai pajangan dan pertunjukan lainnya seakan-akan ingin menceritakan secara mendalam tentang tsunami serta membawa anda seakan berada dalam keadaan yang sebenarnya. Asyiknya, jika anda memasuki museum ini tidak akan dikenakan biaya sama sekali alias gratis.

Benda pertama yang akan anda temui ketika mulai memasuki halaman museum ini adalah bangkai helikopter milik Polri. Bangkai helikopter ini menjadi saksi bisu akan keganasan tsunami, dan terlihat rusak parah karena tidak sempat terbang sebab lebih dahulu di terjang oleh tsunami. Selanjutnya anda juga akan melihat satu kolam besar didalam nya, yang dikelilingi oleh bebatuan-bebatuan bulat masing-masing bertuliskan nama-nama negara yang ikut serta memberikan bantuan saat bencana gempa dan tsunami melanda Aceh.
Selanjutnya anda akan memasuki “lorong tsunami”. Didalam lorong gelap dengan lebar hanya 2 meter ini, di kanan kiri dinding yang menjulang tinggi basah mengucurkan air dengan sayup-sayup terdengar lantunan kitab suci agama Islam di sepanjang lorongnya. Di lorong ini anda dibawa kedalam keadaan yang mencekam seperti saat-saat terjadinya tsunami. Setelah anda melewati lorong ini, anda akan memasuki ruangan “memoriam hall”, berisi slide photo-photo daerah yang di terjang tsunami.

Kemudian perjalanan di lanjutkan ke “sumur do’a” atau chamber of blessing, disini anda akan mendapatkan huruf timbul pada dinding berbentuk cerobong menjulang tinggi yang bertuliskan ribuan nama-nama korban tsunami yang berhasil di identifikasi dari total korban keseluruhan korban tsunami yang mencapai sekitar 200.000 jiwa. Suasana semakin terasa sangat mendalam di ruangan ini.

Setelah melalui lorong-lorong yang memutar di dalam cerobong yang mencekam seakan terjebak didalam arus pusaran gelombang tsunami, akhirnya anda memutar kearah keluar cerobong menuju “jembatan harapan” atau hope bridge. Dalam perjalanan menyusuri tangga yang membelah kolam besar di tengah ruangan museum ini menuju ke lantai dua, anda akan melihat 52 bendera dari berbagai negara di bagian atasnya yang ikut membantu Aceh ketika bencana gempa dan tsunami dengan iringan tulisan kata “damai” disamping bendera dalam terjemahan bahasa negara masing-masing.

Di lantai ke selanjutnya anda akan disambut dengan mini theatre yang memutar film dokumenter gempa dan tsunami aceh. Kemudian anda juga dapat masuk ke beberapa ruangan lainnya yang berisi gambar-gambar peristiwa tsunami, artefak jejak tsunami, diorama seperti diorama kapal nelayan yang diterjang gelombang tsunami dan diorama kapal PLTD Apung yang terdampar di Punge Blang Cut. 

Selain itu anda juga akan mendapatkan ruangan lainnya yang  berisi media-media pembelajaran berupa perpustakaan, ruang 4D (empat dimensi), ruang alat peraga seperti rancangan bangunan tahan gempa, diagram patahan bumi, souvenir shop dan fasilitas lainnya.

Setelah lelah menyusuri kedalaman makna yang ingin disampaikan museum ini, anda dapat beristirahat di cafe atau di pinggiran kolam besar yang mendominasi lantai satu sambil menyaksikan kelincahan ikan-ikan yang terdapat di dalam kolam ini sambil merasakan kembali kekhalutan hati saat mengenang bencana alam yang dahsyat ini.

Museum ini berhasil bercerita sekaligus menjadi referensi yang mengedukasi kita selaku generasi kekinian terutama untuk generasi dimasa yang akan datang agar lebih waspada dan paham tentang gempa dan tsunami serta bagaimana cara mengurangi resiko bencananya. Karena bencana itu bisa saja terjadi dimana saja dan kapan saja secara tiba-tiba. Museum ini juga berhasil membawa para pengunjungnya pada perenungan mendalam terhadap pengakuan dan kepasrahan akan kekuasaan sang Maha Pencipta.









Follow any responses to the RSS 2.0. Leave a response

0 comments for "Museum Tsunami Aceh, Destinasi Edukatif yang Mengesankan"

Leave a reply